Langsung ke konten utama

Hakama (袴) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata kaki. Dipakai sebagai pakaian bagian bawah, hakama merupakan busana resmi pria untuk menghadiri acara formal seperti upacara minum teh, pesta pernikahan, dan seijin shiki. Anak laki-laki mengenakannya sewaktu merayakan Shichi-Go-San. Montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan setelan baju pengantin pria tradisional. Di kalangan olahraga bela diri tradisional seperti kendo, aikido, dan kyūdō, hakama dipakai oleh pria dan wanita. Ketika tidak sedang bergulat, pesumo mengenakan kimono dan hakama ketika tampil di muka umum. Di kalangan Shinto, setelan kimono dan hakama adalah pakaian resmi kannushi dan miko. Bentuk Hakama dibuat dari dua lembar kain polos berbentuk trapesium. Bagian depan diploi, 3 dari sisi kiri, dan 3 dari sisi kanan. Bagian belakang tidak diploi, namun dibagi menjadi bagian kiri dan kanan. Kain bagian depan dan kain bagian belakang, dari pinggang ke lutut dibiarkan tidak dijahit, dan hanya dijahit dari bagian lutut ke bawah. Pada kain bagian belakang terdapat koshi-ita yang berbentuk trapesium dari papan atau kain keras yang dilapis kain. Di bawah koshi-ita dilengkapi sendok sepatu berukuran kecil yang disebut hera. Kegunaannya untuk diselipkan ke obi agar hakama tidak melorot. Hakama dikencangkan dengan empat buah tali, dua buah tali yang lebih panjang terdapat di bagian depan, kiri dan kanan, sementara dua tali yang lebih pendek terdapat di bagian belakang, kiri dan kanan. Sejarah Walaupun sekarang dikenakan oleh pria dan wanita, hakama hingga zaman Edo hanya dipakai oleh pria. Laki-laki zaman zaman Yayoi mengenakan pakaian bagian bawah seperti celana panjang. Dari situs arkeologi ditemukan haniwa yang mengenakan pakaian seperti celana. Hakama yang dikenal orang sekarang, berasal dari celana yang dikenakan samurai sekitar zaman Kamakura. Ketika itu ada berbagai model hakama, di antaranya umanoribakana untuk menunggang kuda, nobakama, dan hakama untuk kendo. Tradisi mahasiswi mengenakan koburisode dan hakama ketika diwisuda merupakan peninggalan zaman Meiji. Ketika itu, perempuan mulai diizinkan bersekolah, dan mereka mengenakan kimono sewaktu pergi ke sekolah. Ketika duduk di kursi, bagian bawah kimono menjadi tidak rapi. Kementerian Pendidikan Jepang sewaktu mendirikan sekolah putri, menetapkan setelan kimono dan hakama yang dulunya hanya dipakai pria, sebagai seragam untuk murid perempuan dan guru wanita. Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0813 1704 3583 / 0822-9796-6284 WhatsApps : https://bit.ly/3nSPUB7 Instagram : @kursusjepangkarawang Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #NIhongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia #kursusjepangkarawang #tensai #anime #otaku #wibu #kanji #hiragana #Katakana #jlptn5

Hakama (袴) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata kaki. Dipakai sebagai pakaian bagian bawah, hakama merupakan busana resmi pria untuk menghadiri acara formal seperti upacara minum teh, pesta pernikahan, dan seijin shiki. Anak laki-laki mengenakannya sewaktu merayakan Shichi-Go-San. Montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan setelan baju pengantin pria tradisional. Di kalangan olahraga bela diri tradisional seperti kendo, aikido, dan kyūdō, hakama dipakai oleh pria dan wanita. Ketika tidak sedang bergulat, pesumo mengenakan kimono dan hakama ketika tampil di muka umum. Di kalangan Shinto, setelan kimono dan hakama adalah pakaian resmi kannushi dan miko. Bentuk Hakama dibuat dari dua lembar kain polos berbentuk trapesium. Bagian depan diploi, 3 dari sisi kiri, dan 3 dari sisi kanan. Bagian belakang tidak diploi, namun dibagi menjadi bagian kiri dan kanan. Kain bagian depan dan kain bagian belakang, dari pinggang ke lutut dibiarkan tidak dijahit, dan hanya dijahit dari bagian lutut ke bawah. Pada kain bagian belakang terdapat koshi-ita yang berbentuk trapesium dari papan atau kain keras yang dilapis kain. Di bawah koshi-ita dilengkapi sendok sepatu berukuran kecil yang disebut hera. Kegunaannya untuk diselipkan ke obi agar hakama tidak melorot. Hakama dikencangkan dengan empat buah tali, dua buah tali yang lebih panjang terdapat di bagian depan, kiri dan kanan, sementara dua tali yang lebih pendek terdapat di bagian belakang, kiri dan kanan. Sejarah Walaupun sekarang dikenakan oleh pria dan wanita, hakama hingga zaman Edo hanya dipakai oleh pria. Laki-laki zaman zaman Yayoi mengenakan pakaian bagian bawah seperti celana panjang. Dari situs arkeologi ditemukan haniwa yang mengenakan pakaian seperti celana. Hakama yang dikenal orang sekarang, berasal dari celana yang dikenakan samurai sekitar zaman Kamakura. Ketika itu ada berbagai model hakama, di antaranya umanoribakana untuk menunggang kuda, nobakama, dan hakama untuk kendo. Tradisi mahasiswi mengenakan koburisode dan hakama ketika diwisuda merupakan peninggalan zaman Meiji. Ketika itu, perempuan mulai diizinkan bersekolah, dan mereka mengenakan kimono sewaktu pergi ke sekolah. Ketika duduk di kursi, bagian bawah kimono menjadi tidak rapi. Kementerian Pendidikan Jepang sewaktu mendirikan sekolah putri, menetapkan setelan kimono dan hakama yang dulunya hanya dipakai pria, sebagai seragam untuk murid perempuan dan guru wanita. Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0813 1704 3583 / 0822-9796-6284 WhatsApps : https://bit.ly/3nSPUB7 Instagram : @kursusjepangkarawang Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #NIhongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia #kursusjepangkarawang #tensai #anime #otaku #wibu #kanji #hiragana #Katakana #jlptn5
http://dlvr.it/RqGbjH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kanzashi, aksesoris rambut wajib Kimono dan Yukata Kanzashi itu apa ya? Mungkin ada yang pernah mendengar kata ini sebelumnya, tapi sebenarnya apa sih kanzashi itu? Kanzashi adalah aksesoris tradisional Jepang yang sudah digunakan sejak jaman dahulu. Katanya, dulu orang menganggap bahwa kayu ini bisa melindungi dari roh jahat, sehingga dipakai di rambut Budaya itu berkembang hingga saat ini kanzashi masih digunakan baik saat memakai pakaian kimono maupun baju biasa. Kanzashi ini ada banyak sekali jenis dan bentuk nya lho! Ada yang terbuat dari cangkang kura-kura, metal, sampai dari lipatan-lipatan kain yang membentuk kelopak bunga menjadi satu set utuh (tsumami kanzashi) yang pembuatannya memakan waktu yang sangat lama! Cantik sekali lho aksesoris yang satu ini ! . Sejarah Kanzashi Kanzashi pertama kali digunakan di Jepang selama periode Jōmon . Selama waktu itu, penggunaan sebatang tongkat atau tongkat tipis dianggap memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat, dengan orang-orang memakainya di rambut mereka untuk tujuan perlindungan. Periode Jōmon juga melihat pengenalan sisir rambut. Selama periode Nara , berbagai aspek dan barang budaya Tionghoa dibawa ke Jepang melalui perdagangan dan utusan bersama. Barang-barang yang dibawa pulang dari Tiongkok antara lain zan (ditulis dengan karakter Tionghoa yang sama dengan kanzashi ), di antara hiasan rambut lainnya. Selama periode Heian , gaya rambut bergeser dari usang menjadi panjang, dan diikat ke belakang relatif rendah. Pada periode ini, istilah 'kanzashi' mulai digunakan sebagai istilah umum untuk setiap hiasan rambut, termasuk sisir dan jepit rambut. Selama periode Azuchi-Momoyama , gaya rambut berubah dari gaya taregami (垂 髪) (lit., "rambut menggantung ke bawah"), menjadi lebih beragam gaya yang dikenakan - pendahulu gaya nihongami modern - yang lebih banyak menggunakan ornamen rambut. Kanzashi mulai digunakan lebih luas selama periode Edo , ketika gaya rambut menjadi lebih besar dan lebih rumit, menggunakan lebih banyak ornamen. Pengrajin mulai memproduksi produk yang dibuat lebih halus, termasuk beberapa hiasan rambut yang dapat digunakan sebagai senjata pertahanan . Selama bagian akhir zaman Edo, pengerjaan kanzashi dianggap telah mencapai titik tertinggi, dengan sejumlah gaya dan desain yang dibuat, banyak di antaranya bertahan hingga zaman modern. . Jenis kanzashi Kanzashi dibuat dari berbagai macam bahan, seperti kayu berpernis, logam berlapis emas dan perak , kulit kura-kura , sutra , dan baru-baru ini, plastik . Kanzashi plastik awal yang terbuat dari bahan seperti bakelite dianggap sangat berharga sebagai barang koleksi. Ada sejumlah gaya kanzashi dasar , dengan keausan masing-masing biasanya dan secara tradisional mengikuti pengaturan musim ; akan tetapi, di masa sekarang, penggunaan kanzashi musiman hanya diamati oleh geisha, para magang mereka, pemeran ulang pelacur dan pada kostum untuk drama kabuki. Penggunaan kanzashi untuk menunjukkan usia dan status secara halus merupakan tradisi yang juga hanya dianut oleh geisha dan maiko . Untuk maiko , ukuran, bentuk, variasi, dan jumlah kanzashi dapat menunjukkan senioritas dan tahap magang, digunakan dalam kaitannya dengan sejumlah gaya rambut yang berbeda selama masa magang. Meskipun geisha juga memakai kanzashi musiman , ini biasanya terbatas pada perubahan warna tama kanzashi .uat, banyak di antaranya bertahan hingga zaman modern. Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0813 1704 3583 / 0822-9796-6284 WhatsApps : https://bit.ly/3nSPUB7 Instagram : @kursusjepangkarawang Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #NIhongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia #kursusjepangkarawang #tensai #anime #otaku #wibu #kanji #hiragana #Katakana #jlptn5

Kanzashi, aksesoris rambut wajib Kimono dan Yukata Kanzashi itu apa ya? Mungkin ada yang pernah mendengar kata ini sebelumnya, tapi sebenarnya apa sih kanzashi itu? Kanzashi adalah aksesoris tradisional Jepang yang sudah digunakan sejak jaman dahulu. Katanya, dulu orang menganggap bahwa kayu ini bisa melindungi dari roh jahat, sehingga dipakai di rambut Budaya itu berkembang hingga saat ini kanzashi masih digunakan baik saat memakai pakaian kimono maupun baju biasa. Kanzashi ini ada banyak sekali jenis dan bentuk nya lho! Ada yang terbuat dari cangkang kura-kura, metal, sampai dari lipatan-lipatan kain yang membentuk kelopak bunga menjadi satu set utuh (tsumami kanzashi) yang pembuatannya memakan waktu yang sangat lama! Cantik sekali lho aksesoris yang satu ini ! . Sejarah Kanzashi Kanzashi pertama kali digunakan di Jepang selama periode Jōmon . Selama waktu itu, penggunaan sebatang tongkat atau tongkat tipis dianggap memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat, dengan orang-orang memak

Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0821-2299-4522/ 0822-9796-6284 Instagram : @tensai.indonesia.official Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #Nihongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia #kursusjepangkarawang #tensai #tensainihongo #jepangkarawang #kursuskarawang

Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0821-2299-4522/ 0822-9796-6284 Instagram : @tensai.indonesia.official Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #Nihongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia #kursusjepangkarawang #tensai #tensainihongo #jepangkarawang #kursuskarawang http://dlvr.it/SJDlxY