Langsung ke konten utama

Kursus Bahasa Jepang NHK

Kursus Bahasa Jepang NHK. Dengan memanfaatkan Belajar Bahasa Jepang NHK WORLD, Anda dapat belajar berbahasa Jepang dengan mudah dan nyaman. Sumber: https://www.nhk.or.jp/lesson/indonesian/learn/benefit/

Belajar Bahasa Jepang bersama NHK WORLD dapat dilakukan secara online kapanpun dan gratis. Anda cukup mengklik pelajaran yang dikehendaki dan langsung mulai mendengarkan. Mari mulai belajar bahasa Jepang dari sekarang secara online dan gratis.
Beragam pelajaran yang dimulai dari dasar!
Mudah dipelajari juga oleh anak-anak


Tersedia pelajaran-pelajaran dari berbagai tingkatan. Jadi kalaupun Anda masih pemula sama sekali, Anda tidak perlu khawatir. Mereka yang baru saja belajar bahasa Jepang dapat memulai dari dasar dan terus meningkatkan kemampuannya. Program-program tersebut juga sesuai untuk mereka yang ingin memperlancar kemampuan mendengarkan dan berbicara.

Bagi para orang tua yang ingin anaknya mulai belajar bahasa Jepang, NHK WORLD adalah cara yang tepat. Pelajaran-pelajarannya ringkat sehingga anak-anak tidak akan cepat bosan. Berlatihlah di rumah bersama anak-anak Anda. Pilihlah bahan pelajaran yang sesuai untuk Anda.
Belajar secara benar dengan menggunakan file audio oleh penutur asli orang Jepang

Jika Anda tidak berada di Jepang, sulit untuk mencari kursus bahasa yang memiliki guru orang Jepang.

Saat pertama mempelajari sebuah bahasa baru, penting untuk mendengarkan cara pengucapan dari penutur asli dan berlatih dengan meniru cara bicara mereka.

Bayangkan Anda sedang berlibur di Jepang dan ingin bertanya di mana stasiun kereta berada. Anda tahu cara mengucapkannya, tapi begitu mencoba bertanya pada seseorang, mereka tidak bisa memahami ucapan Anda. Walaupun Anda tahu ungkapan yang harus digunakan, Anda tidak dapat menggunakannya dalam situasi yang nyata.

Untuk menghindari hal seperti itu, lebih baik pelajari cara pengucapan, intonasi dan nada bicara langsung dari orang Jepang.
Cara mudah dan cepat untuk belajar

Bagi mereka yang sibuk dan tidak dapat duduk di depan televisi pada waktu yang sama setiap hari, atau tidak punya waktu untuk duduk di ruang kelas setiap pekan, Anda tidak perlu khawatir ketinggalan pelajaran dengan NHK WORLD.

Semua materi pelajaran dalam bentuk audio dan teks dapat di akses dari situs web Belajar Bahasa Jepang NHK WORLD. Jadi Anda dapat belajar bahasa Jepang menggunakan program kami kapan saja Anda mau. Anda juga dapat mendengarkan pelajarannya berulang-ulang. Jadi jika Anda tidak yakin mengenai salah satu bagian pelajaran, Anda dapat mengulangnya kembali kapan saja.

Anda juga tidak perlu mengikuti pelajaran yang sudah lebih dulu Anda ketahui.

Pilih pelajaran yang Anda kehendaki dari daftar pelajaran yang tersedia.
Anda dapat mengunduh pelajaran yang tersedia ke dalam alat pemutar MP3 Anda

Jika Anda sibuk dan tidak punya waktu mendengarkan setiap pelajaran di depan komputer, unduh saja pelajarannya ke alat pemutar MP3 Anda. Anda kemudian dapat mendengarkan pelajaran tersebut di perjalanan ke tempat kerja atau sekolah. Untuk para ibu rumah tangga yang sibuk, Anda pun dapat mendengarkan pelajaran-pelajaran yang ada sambil mencuci atau melakukan pekerjaan lain. Anda tidak perlu mengubah rutinitas sehari-hari Anda untuk dapat belajar bahasa Jepang. Gunakan waktu Anda sebaik mungkin dan mulailah belajar bahasa Jepang bersama NHK WORLD.
Anda bahkan dapat mengunduh buku pelajarannya dalam bentuk PDF

Dengan mengunduh pelajaran yang tersedia dalam bentuk PDF, Anda dapat melihat langsung seluruh materi pelajarannya. Dengan mencetaknya, Anda dapat menjadikannya sebentuk buku dan bisa dibawa kemanapun.

  • NHK WORLD dapat diakses secara online kapanpun dan gratis.
  • Anda cukup mengklik pelajaran yang dikehendaki dan mulai mendengarkan.
  • Mari mulai belajar bahasa Jepang dari sekarang secara online dan gratis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti “Daijobu” Bagaimana dan Kapan Menggunakannya!? “Daijobu” dalam karakter kanji, tertulis sebagai “大” (dai) yang artinya besar, 丈 (jo) atau tinggi, dan 夫 (bu) yang berarti suami. Pada asal mulanya, tiga simbol karakter ini (大丈夫 / daijoubu) sebenarnya berartikan pria bangsawan, tetapi setelah bertahun-tahun, artinya telah berubah total. Kita mengutarakan “daijobu” ketika kita memberi tahu orang lain bahwa kita baik-baik saja, dan tidak perlu khawatir karena semuanya baik-baik. Contohnya: “Sudah setengah jam berlalu. Apakah kamu benar-benar bisa sampai tepat waktu?” – “Daijobu desu”. “Saya dengar kamu sudah sakit flu satu minggu. Sekarang sudah sembuh?” – “Daijobu desu”. “Saya sangat menyesal tentang hal kemarin. Ma’af.” – “Daijoubu desu.” “Desu” adalah kata tata bahasa yang digunakan sebagai bagian dari kalimat setelah kata sifat atau kata benda. Dalam bahasa Indonesia, itu seperti mengatakan “Ini adalah (kata benda)”. Akan tetapi, orang Jepang belakangan ini telah menggunakan daijobu secara berlebihan, dan arti kata sebenarnya menjadi tidak jelas, dan sedikit membingungkan bagi para pelajar bahasa Jepang. Jadi, mari kita lihat situasi seperti apa saja di mana orang zaman sekarang menggunakan daijobu. Alasan mengapa orang Jepang suka menggunakan kata ajaib ini, seringkali dilengkapi dengan “desu” untuk menandakan tata bahasa yang benar, adalah karena daijobu itu dapat berarti baik “ya” dan “tidak”. Dan itu terutama karena budaya Jepang itu sendiri yang memungkinkan mereka untuk berprilaku demikian. Orang Jepang selalu berusaha membaca situasi, berdamai, dan menghindari masalah, dan daijobu merupakan cara terbaik untuk menyiapkan jawaban yang paling aman dalam segala situasi. Tapi, adalah penting untuk menunjukkan dengan jelas apakah Anda bermaksud memakainya dengan makna positif atau negatif dengan ekspresi wajah atau gerakan tubuh Anda. Mungkin lebih mudah bagi para pemula pelajar Jepang untuk mencoba menggunakan “daijobu desu” sebagai langkah pertama untuk menerima sesuatu, dan “tidak, terima kasih” untuk menolak sesuatu, atau meyakinkan seseorang bahwa Anda baik-baik saja. Namun, harap berhati-hati untuk tidak menggunakannya secara berlebihan, terutama dalam berbisnis, karena ini adalah kata yang tidak formal. Tetapi janganlah ragu menggunakannya sewaktu latihan berbicara dengan teman-teman Jepang Anda! . 1. Restoran Ketika seorang pelayan bertanya “Apakah Anda mau tambah airnya?”, orang-orang sering menjawab “daijobu desu” untuk menandakan, “Tidak usah, terima kasih”, atau secara verbatim “Saya baik-baik”. Tapi apabila mereka bertanya “Boleh saya tambah airnya ke gelasnya?”, ini sangat membingungkan apa arti “daijobu” yang sebenarya ditujukan. Apakah mereka menolak atau menerima layanan sang pelayan itu? Seringkali, Anda harus mendengar intonasi nada pembicara ataupun gerakan tubuh mereka. Untuk menghindari kekeliruan, apabila Anda mau ditambahkan airnya, dalam situasi seperti ini lebih baik menjawab hai, onegaishimasu (iya, tolong tambahkan) atau iie, kekkou desu (tidak, terima kasih). Nah, jadi minasan harus bisa membaca situasi juga ya, agar tidak salah mengartikan. . 2. Menerima bantuan Ada seseorang sedang bersepeda dan terjatuh. Kemudian seorang pelintas jalan bergegas menolongnya. Ia bertanya “daijobu desu ka?” (Tambahan kata “ka” di akhir kalimat Jepang menandakan sebuah pertanyaan; jadi “daijoubu desu ka” berarti “Apakah Anda tidak apa-apa/baik-baik?”). Bila ia tidak terluka, ia akan menjawab dengan “daijobu desu” untuk menunjukkan bahwa ia baik-baik saja. Jika kantung belanjaan seorang ibu tiba-tiba terjatuh, dan ada orang melihat dan mau membantu mengambil barang belanjaannya, ibu itu mungkin berkata “daijobu desu!” atau “tidak apa-apa / saya akan ambil sendiri / saya baik-baik saja”. Tapi dalam situasi ini, Anda akan jauh lebih mungkin mendengar “arigato gozaimasu!” (Terima kasih banyak)!Ketika seorang pelayan bertanya “Apakah Anda mau tambah airnya?”, orang-orang sering menjawab “daijobu desu” untuk menandakan, “Tidak usah, terima kasih”, atau secara verbatim “Saya baik-baik”. Tapi apabila mereka bertanya “Boleh saya tambah airnya ke gelasnya?”, ini sangat membingungkan apa arti “daijobu” yang sebenarya ditujukan. Apakah mereka menolak atau menerima layanan sang pelayan itu? Seringkali, Anda harus mendengar intonasi nada pembicara ataupun gerakan tubuh mereka. Untuk menghindari kekeliruan, apabila Anda mau ditambahkan airnya, dalam situasi seperti ini lebih baik menjawab hai, onegaishimasu (iya, tolong tambahkan) atau iie, kekkou desu (tidak, terima kasih). Nah, jadi minasan harus bisa membaca situasi juga ya, agar tidak salah mengartikan. Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0813 1704 3583 / 0822-9796-6284 WhatsApps : https://bit.ly/3nSPUB7 Instagram : @kursusjepangkarawang Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #NIhongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia #kursusjepangkarawang #tensai #anime #otaku #wibu #kanji #hiragana #Katakana #jlptn5anji #hiragana #Katakana #jlptn5

Arti “Daijobu” Bagaimana dan Kapan Menggunakannya!? “Daijobu” dalam karakter kanji, tertulis sebagai “大” (dai) yang artinya besar, 丈 (jo) atau tinggi, dan 夫 (bu) yang berarti suami. Pada asal mulanya, tiga simbol karakter ini (大丈夫 / daijoubu) sebenarnya berartikan pria bangsawan, tetapi setelah bertahun-tahun, artinya telah berubah total. Kita mengutarakan “daijobu” ketika kita memberi tahu orang lain bahwa kita baik-baik saja, dan tidak perlu khawatir karena semuanya baik-baik. Contohnya: “Sudah setengah jam berlalu. Apakah kamu benar-benar bisa sampai tepat waktu?” – “Daijobu desu”. “Saya dengar kamu sudah sakit flu satu minggu. Sekarang sudah sembuh?” – “Daijobu desu”. “Saya sangat menyesal tentang hal kemarin. Ma’af.” – “Daijoubu desu.” “Desu” adalah kata tata bahasa yang digunakan sebagai bagian dari kalimat setelah kata sifat atau kata benda. Dalam bahasa Indonesia, itu seperti mengatakan “Ini adalah (kata benda)”. Akan tetapi, orang Jepang belakangan ini telah menggunakan daijob...

Kursus Bahasa Jepang IMC

International Multicultural (I’Mc) Center adalah tempat belajar bahasa Jepang dan budaya Jepang di Surabaya. I’Mc Center berusaha menjadi sebuah wadah untuk masyarakat Indonesia yang ingin belajar Bahasa Jepang serta budayanya serta menjadi sumber informasi bagi pelajar yang ingin melanjutkan study ke Jepang. Selain itu,I’Mc Center juga merupakan publisher tunggal buku Bahasa Jepang Minna no Nihongo di Indonesia yang selalu digunakan sebagai buku teks di program studi jurusan Bahasa Jepang di seluruh universitas Indonesi.  Sumber: http://www.imccsub.com/tentang-i-mc.html

Hakama (袴) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata kaki. Dipakai sebagai pakaian bagian bawah, hakama merupakan busana resmi pria untuk menghadiri acara formal seperti upacara minum teh, pesta pernikahan, dan seijin shiki. Anak laki-laki mengenakannya sewaktu merayakan Shichi-Go-San. Montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan setelan baju pengantin pria tradisional. Di kalangan olahraga bela diri tradisional seperti kendo, aikido, dan kyūdō, hakama dipakai oleh pria dan wanita. Ketika tidak sedang bergulat, pesumo mengenakan kimono dan hakama ketika tampil di muka umum. Di kalangan Shinto, setelan kimono dan hakama adalah pakaian resmi kannushi dan miko. Bentuk Hakama dibuat dari dua lembar kain polos berbentuk trapesium. Bagian depan diploi, 3 dari sisi kiri, dan 3 dari sisi kanan. Bagian belakang tidak diploi, namun dibagi menjadi bagian kiri dan kanan. Kain bagian depan dan kain bagian belakang, dari pinggang ke lutut dibiarkan tidak dijahit, dan hanya dijahit dari bagian lutut ke bawah. Pada kain bagian belakang terdapat koshi-ita yang berbentuk trapesium dari papan atau kain keras yang dilapis kain. Di bawah koshi-ita dilengkapi sendok sepatu berukuran kecil yang disebut hera. Kegunaannya untuk diselipkan ke obi agar hakama tidak melorot. Hakama dikencangkan dengan empat buah tali, dua buah tali yang lebih panjang terdapat di bagian depan, kiri dan kanan, sementara dua tali yang lebih pendek terdapat di bagian belakang, kiri dan kanan. Sejarah Walaupun sekarang dikenakan oleh pria dan wanita, hakama hingga zaman Edo hanya dipakai oleh pria. Laki-laki zaman zaman Yayoi mengenakan pakaian bagian bawah seperti celana panjang. Dari situs arkeologi ditemukan haniwa yang mengenakan pakaian seperti celana. Hakama yang dikenal orang sekarang, berasal dari celana yang dikenakan samurai sekitar zaman Kamakura. Ketika itu ada berbagai model hakama, di antaranya umanoribakana untuk menunggang kuda, nobakama, dan hakama untuk kendo. Tradisi mahasiswi mengenakan koburisode dan hakama ketika diwisuda merupakan peninggalan zaman Meiji. Ketika itu, perempuan mulai diizinkan bersekolah, dan mereka mengenakan kimono sewaktu pergi ke sekolah. Ketika duduk di kursi, bagian bawah kimono menjadi tidak rapi. Kementerian Pendidikan Jepang sewaktu mendirikan sekolah putri, menetapkan setelan kimono dan hakama yang dulunya hanya dipakai pria, sebagai seragam untuk murid perempuan dan guru wanita. Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0813 1704 3583 / 0822-9796-6284 WhatsApps : https://bit.ly/3nSPUB7 Instagram : @kursusjepangkarawang Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #NIhongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia #kursusjepangkarawang #tensai #anime #otaku #wibu #kanji #hiragana #Katakana #jlptn5

Hakama (袴) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata kaki. Dipakai sebagai pakaian bagian bawah, hakama merupakan busana resmi pria untuk menghadiri acara formal seperti upacara minum teh, pesta pernikahan, dan seijin shiki. Anak laki-laki mengenakannya sewaktu merayakan Shichi-Go-San. Montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan setelan baju pengantin pria tradisional. Di kalangan olahraga bela diri tradisional seperti kendo, aikido, dan kyūdō, hakama dipakai oleh pria dan wanita. Ketika tidak sedang bergulat, pesumo mengenakan kimono dan hakama ketika tampil di muka umum. Di kalangan Shinto, setelan kimono dan hakama adalah pakaian resmi kannushi dan miko. Bentuk Hakama dibuat dari dua lembar kain polos berbentuk trapesium. Bagian depan diploi, 3 dari sisi kiri, dan 3 dari sisi kanan. Bagian belakang tidak diploi, namun dibagi menjadi bagian kiri dan kanan. Kain bagian depan dan kain bagian belakang, dari pinggang ke lutut d...