Langsung ke konten utama

Gozan no Okuribi (五山送り火, Api perpisahan 5 gunung) penyalaan api unggun yang disusun membentuk aksara kanji, serta bentuk perahu, dan torii di 5 gunung sekeliling kota Kyoto, Jepang. Tradisi ini merupakan puncak perayaan Obon di Kyoto, dan dilangsungkan setiap tanggal 16 Agustus. Tradisi menyalakan okuribi dimaksudkan untuk mengantar kepulangan arwah yang dipercaya mendatangi rumah keluarga atau anak cucu selama perayaan Obon. Gozan no Okuribi juga dikenal sebagai Daimonji no Okuribi (大文字の送り火), karena api dinyalakan untuk membentuk aksara (moji atau monji) untuk "dai" (大, besar). Selain di Kyoto, Daimonji no Okuribi juga dilangsungkan di beberapa tempat lain di Jepang. . Asal Usul Di zaman Edo, okuribi tidak hanya dinyalakan di 5 lokasi. Pada waktu itu masih terdapat api unggun yang disusun membentuk aksara hiragana untuk "i", dan aksara kanji untuk "ichi" (satu), "hebi" (ular), serta "naginata" (tombak bermata golok). Gozan no Okuribi merupakan salah satu dari 4 perayaan besar di Kyoto, bersama-sama dengan Aoi Matsuri, Gion Matsuri, dan Jidai Matsuri. Festival Daimonji atau juga dikenal dengan Gozan no Okuribi adalah salah satu festival paling terkenal di Kyoto di musim panas. Menjelang akhir musim panas (sekitar pertengahan Agustus), kita bisa melihat tulisan kanji raksasa dari api yang spektakuler di lima lokasi sekeliling kota. Festival Daimonji (Gozan no Okuribi) ini diadakan pada setiap tanggal 16 Agustus, dan dimulai dari jam 8 malam sebagai penutup Festival Roh atau Festival Obon. Festival Daimonji ini dipercaya sebagai “penuntun” roh-roh para leluhur untuk kembali ke alamnya (alam roh). Okuribi sendiri bermakna “send-off fire” atau api penuntun para roh. . Melihat Festival Daimonji Kyoto Sekitar pukul 8 malam, tulisan kanji berukuran raksasa dari api bisa kita lihat dari area kota Kyoto. . Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0813 1704 3583 / 0822-9796-6284 WhatsApps : https://bit.ly/3nSPUB7 Instagram : @kursusjepangkarawang Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #NIhongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia

Gozan no Okuribi (五山送り火, Api perpisahan 5 gunung) penyalaan api unggun yang disusun membentuk aksara kanji, serta bentuk perahu, dan torii di 5 gunung sekeliling kota Kyoto, Jepang. Tradisi ini merupakan puncak perayaan Obon di Kyoto, dan dilangsungkan setiap tanggal 16 Agustus. Tradisi menyalakan okuribi dimaksudkan untuk mengantar kepulangan arwah yang dipercaya mendatangi rumah keluarga atau anak cucu selama perayaan Obon. Gozan no Okuribi juga dikenal sebagai Daimonji no Okuribi (大文字の送り火), karena api dinyalakan untuk membentuk aksara (moji atau monji) untuk "dai" (大, besar). Selain di Kyoto, Daimonji no Okuribi juga dilangsungkan di beberapa tempat lain di Jepang. . Asal Usul Di zaman Edo, okuribi tidak hanya dinyalakan di 5 lokasi. Pada waktu itu masih terdapat api unggun yang disusun membentuk aksara hiragana untuk "i", dan aksara kanji untuk "ichi" (satu), "hebi" (ular), serta "naginata" (tombak bermata golok). Gozan no Okuribi merupakan salah satu dari 4 perayaan besar di Kyoto, bersama-sama dengan Aoi Matsuri, Gion Matsuri, dan Jidai Matsuri. Festival Daimonji atau juga dikenal dengan Gozan no Okuribi adalah salah satu festival paling terkenal di Kyoto di musim panas. Menjelang akhir musim panas (sekitar pertengahan Agustus), kita bisa melihat tulisan kanji raksasa dari api yang spektakuler di lima lokasi sekeliling kota. Festival Daimonji (Gozan no Okuribi) ini diadakan pada setiap tanggal 16 Agustus, dan dimulai dari jam 8 malam sebagai penutup Festival Roh atau Festival Obon. Festival Daimonji ini dipercaya sebagai “penuntun” roh-roh para leluhur untuk kembali ke alamnya (alam roh). Okuribi sendiri bermakna “send-off fire” atau api penuntun para roh. . Melihat Festival Daimonji Kyoto Sekitar pukul 8 malam, tulisan kanji berukuran raksasa dari api bisa kita lihat dari area kota Kyoto. . Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0813 1704 3583 / 0822-9796-6284 WhatsApps : https://bit.ly/3nSPUB7 Instagram : @kursusjepangkarawang Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #NIhongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia
http://dlvr.it/Rv7vbl

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursus Bahasa Jepang Evergreen

Belajar Bahasa Jepang di Kursus Bahasa Jepang Evergreen. エバーグリーン日本語学校. Evergreen Japanese Course Kursus Bahasa Jepang Evergreen, sejak tahun 1973, berpengalaman puluhan tahun dalam dunia pendidikan Bahasa Jepang dan mencetak ribuan lulusan handal berbahasa Jepang. Dengan metode belajar khas Evergreen, belajar Bahasa Jepang menjadi mudah dan menyenangkan.

Kursus Bahasa Jepang IMC

International Multicultural (I’Mc) Center adalah tempat belajar bahasa Jepang dan budaya Jepang di Surabaya. I’Mc Center berusaha menjadi sebuah wadah untuk masyarakat Indonesia yang ingin belajar Bahasa Jepang serta budayanya serta menjadi sumber informasi bagi pelajar yang ingin melanjutkan study ke Jepang. Selain itu,I’Mc Center juga merupakan publisher tunggal buku Bahasa Jepang Minna no Nihongo di Indonesia yang selalu digunakan sebagai buku teks di program studi jurusan Bahasa Jepang di seluruh universitas Indonesi.  Sumber: http://www.imccsub.com/tentang-i-mc.html

Hakama (袴) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata kaki. Dipakai sebagai pakaian bagian bawah, hakama merupakan busana resmi pria untuk menghadiri acara formal seperti upacara minum teh, pesta pernikahan, dan seijin shiki. Anak laki-laki mengenakannya sewaktu merayakan Shichi-Go-San. Montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan setelan baju pengantin pria tradisional. Di kalangan olahraga bela diri tradisional seperti kendo, aikido, dan kyūdō, hakama dipakai oleh pria dan wanita. Ketika tidak sedang bergulat, pesumo mengenakan kimono dan hakama ketika tampil di muka umum. Di kalangan Shinto, setelan kimono dan hakama adalah pakaian resmi kannushi dan miko. Bentuk Hakama dibuat dari dua lembar kain polos berbentuk trapesium. Bagian depan diploi, 3 dari sisi kiri, dan 3 dari sisi kanan. Bagian belakang tidak diploi, namun dibagi menjadi bagian kiri dan kanan. Kain bagian depan dan kain bagian belakang, dari pinggang ke lutut dibiarkan tidak dijahit, dan hanya dijahit dari bagian lutut ke bawah. Pada kain bagian belakang terdapat koshi-ita yang berbentuk trapesium dari papan atau kain keras yang dilapis kain. Di bawah koshi-ita dilengkapi sendok sepatu berukuran kecil yang disebut hera. Kegunaannya untuk diselipkan ke obi agar hakama tidak melorot. Hakama dikencangkan dengan empat buah tali, dua buah tali yang lebih panjang terdapat di bagian depan, kiri dan kanan, sementara dua tali yang lebih pendek terdapat di bagian belakang, kiri dan kanan. Sejarah Walaupun sekarang dikenakan oleh pria dan wanita, hakama hingga zaman Edo hanya dipakai oleh pria. Laki-laki zaman zaman Yayoi mengenakan pakaian bagian bawah seperti celana panjang. Dari situs arkeologi ditemukan haniwa yang mengenakan pakaian seperti celana. Hakama yang dikenal orang sekarang, berasal dari celana yang dikenakan samurai sekitar zaman Kamakura. Ketika itu ada berbagai model hakama, di antaranya umanoribakana untuk menunggang kuda, nobakama, dan hakama untuk kendo. Tradisi mahasiswi mengenakan koburisode dan hakama ketika diwisuda merupakan peninggalan zaman Meiji. Ketika itu, perempuan mulai diizinkan bersekolah, dan mereka mengenakan kimono sewaktu pergi ke sekolah. Ketika duduk di kursi, bagian bawah kimono menjadi tidak rapi. Kementerian Pendidikan Jepang sewaktu mendirikan sekolah putri, menetapkan setelan kimono dan hakama yang dulunya hanya dipakai pria, sebagai seragam untuk murid perempuan dan guru wanita. Mau sukses dan dapat beasiswa sekolah di Jepang ? Gabung Tensai sekarang juga, jangan sampai salah pilih ya! Informasi dan Pendaftaran CS : 0813 1704 3583 / 0822-9796-6284 WhatsApps : https://bit.ly/3nSPUB7 Instagram : @kursusjepangkarawang Web : www.tensai-indonesia.com Line : tensainihongo #edukasi #bahasajepang #Nihon #NIhongo #bunka #kursusonline #bahasa #indonesia #kursusjepangkarawang #tensai #anime #otaku #wibu #kanji #hiragana #Katakana #jlptn5

Hakama (袴) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata kaki. Dipakai sebagai pakaian bagian bawah, hakama merupakan busana resmi pria untuk menghadiri acara formal seperti upacara minum teh, pesta pernikahan, dan seijin shiki. Anak laki-laki mengenakannya sewaktu merayakan Shichi-Go-San. Montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan setelan baju pengantin pria tradisional. Di kalangan olahraga bela diri tradisional seperti kendo, aikido, dan kyūdō, hakama dipakai oleh pria dan wanita. Ketika tidak sedang bergulat, pesumo mengenakan kimono dan hakama ketika tampil di muka umum. Di kalangan Shinto, setelan kimono dan hakama adalah pakaian resmi kannushi dan miko. Bentuk Hakama dibuat dari dua lembar kain polos berbentuk trapesium. Bagian depan diploi, 3 dari sisi kiri, dan 3 dari sisi kanan. Bagian belakang tidak diploi, namun dibagi menjadi bagian kiri dan kanan. Kain bagian depan dan kain bagian belakang, dari pinggang ke lutut d...